Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang berada di pulau Sumatra. Provinsi ini sebagian besar wilayahnya adalah pesisir dengan luas keseluruhan 35.288,35 Km2. Provinsi Lampung memiliki 14 kabupaten/kota dan berbatasan dengan provinsi sumatra selatan dan Bengkulu. Jika kita akan menuju Lampung dari pulau jawa maka kita akan menyebrangi selat sunda. Selat sunda merupakan selat yang menghubunbgkan pulau jawa dengan pulau sumatra.
Di provinsi lampung memiliki beberapa pelabuhan salah satunya adalah pelabuhan Bakahuni. Pelabuhan ini melayani transportasi laut dari jawa ke pulau sumatra karena letaknya di selat sunda. Dari pelabuhan ini bnyak distribusi barang, baik barang pakan maupun barang industri yang berasal dari pulau jawa ke pulau sumatra. Jika pelabuhan tersebut bermasalah maka dapat menghambat bahan baku pangan mupun industri yang menuju pulau Sumatra. Keberadaan pelabuhan ini harusnya dijadikan perhatian penting bagi provinsi lampung sehingga perlu adanya kelengkapan infrastruktur penunjang bagi aktifitas yang berjalan. Selain Pelabuhan Bakahuni ini provinsi memiliki pelabuhan lain yaitu pelabuhan pajang. Pelabuhan ini letaknya di teluk lampung tepatnya di ibukota provinsi Lampung.
Jika kita memasuki pulau Sumatra tepatnya jika dari pulau jawa kita akan disambut dengan menara Siger. Menara ini merupakan simbol dari provinsi lampung itu sendiri atau bisa kita sebut landmark. Menara ini merupakan titik nol kilometer nya pulau Sumatra. Menara ini di desain di kawasan berbukit sehingga dari menara siger tersebut kita dapat melihat keindahan selat sunda. Potensi wisata yang bagus tersebut sayangnya prasarana dan sarana didalamnya belum terlalu mendukung kawasan tersebut sebagai kawasan wisata.Prasarananya sangat minim dan sangat tidak terawat. Sehingga terkesanya kawasan wisata menara siger tidak terkelola dengan baik
Pertumbuhan provinsi lampung jika dilihat dari perjalanan menuju kota Bandar lampung dari pelabuhan Bakahuni pertumbuhanya adalah linier.pertumbuhan linier ini adalh mengikuti jalan. Kondisi tersebut mengakibatkan penyediaan prasarana yang ada sangat sulit untuk menjangkau daerah belakangkarena membutuhkan dana yang besar, hal tersebutlah yang membuat banyak ketimpangan pertumbuhan kota yang ada di provinsi lambung antara kota besar dengan daerah belakangnya. Kondisi topografi kota lampung cukup bervariasi hal tersebut mengakibatkan jalan yang ada berbelok-belok dan naik turun. Kondisi jalan menuju bandar lampung atau biasa disebut trans sumatra dimensi kurang besar untuk kelas jalan trans sumatra. Kondisi dapat menimbulkan kerawanan kecelakaan.
Sepanjang perjalanan menuju bandar lampung terlihat ada beberapa sarana perdagangan dan jasa di pinggir jalan raya yang tak berfungsi dengan baik seperti banyak ruko-ruko yang kosong. Kondisi tersebut dimungkinkan kurangnya investasi perekonomian di kawasan tersebut. Peningkatan investasi dalam hal perekonomian ini sebenarnya sangat diperlukan disuatu kawasan hinterland hal tersebut agar tidak terjadi kesenjangan wilayah yang cukup mencolok.
Sampai di Kota Bandar lampung akan melihat kombinasi kota yang terdiri perbukitan dengan pesisir pantai. Hal tersebut mirip dengan kota Semarang yang kotanya terletak di perbukitan dan pesisir pantai laut jawa. Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota provinsi Lampung merupakan kota yang cukup ramai dan kondisi sarana dan prasarana yang ada pun lengkap. Kota Bandar Lampung memiliki beberapa fungsi kawasan yaitu fungsi kawasan pemerintahan, kawasan perdagangan jasa dan kawasan perumahan permukiman. Kota Bandar Lampung berbeda dengan Kota-kota di Jawa yang pusatnya biasanya adalah alun-alun. Di Kota Bandar Lampung tidak memiliki Alun-alun, yang menjadi pusat kota di kota tersebut adalah kawasan perdagangan dan pemerintahan yang diapit oleh tugu-tugu adipura yang sebagai landmark kota Bandar lampung. Di kota Bandar Lampung memiliki bangunan-banguanan yang khas. Di setiap ruko atau rumah makan selalu ada lambang kota Lampung yaitu yang melambangkan sembilan marga yang ada di kota Lampung.
Di kota Bandar Lampung juga terdapat pelabuhan besar yaitu pelbuahan Pajang. Pelabuhan ini termasuk pelabuhan internasional karena letaknya di di teluk Lampung yang menghadap Samudra Hindia. Pelabuhan ini menjadi salah satu penggerak perekonomian yang ada di kota Bandar Lampung. Dengan hala tersebut dapat dikatakan kota Bandar Lampung banyak memiliki potensi yanga sangat bagus dikembangkan baik menjadi kota wisaa ataupun kota perdagangan dan jasa.
Kota Bandar Lampung direncanakan menjadi Kota Water Front city. Hal tersebut didorong oleh adanya letak kota Lampung yang berada di kawasan pesisir. Kota water front city ini direncanakan untuk membuat kawasan terpadu dikawasan pesisir sehingga antara alam dan pembangunan yang ada saling bersinergi dan menghasilkan pembangunan yang ramah lingkungan yang ada di kawasan pesisir. Dalam water front city tersebut akan terdapat kawasan wisata, pelabuahan, industri dan perumahan permukiman.
Selain perencanaan pembangunan Water Front city yang ada di Kota Bandar Lampung di Provinsi lampung akan merencanakan pembangunana sebuah kota baru yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, komersial dan Perumahan. Kawasan ini memiliki luas 350 Ha yang berlokasi di bekas lahan kebun percobaan milik LIPI, yang secara administratif berada di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Kota baru ini nantinya akan dibanguan pusat pemerintahan provinsi Lampung. Di kota Tersebut Pada kawasan pemerintahan akan dibangun:
- Kawasan perkantoran gubernur
- Kawasan perkantoran dprd/dpd
- Kawasan perkantoran pelayanan publik dan kawasan perkantoran pelayanan non publik
- Kawasan perkantoran instansi vertikal
- Kawasan danau buatan
- Kawasan lapangan golf
Sedangkan untuk kawasan komesial akan dibangun:
- Kawasan komersil sektor formal
- Kawasan komersil sektor informal
Dan untuk kawasan perumahan terdiri dari:
- Perumahan gubernur
- Perumahan wakil gubernur
- Perumahan dinas
- Perumahan anggota legislatif daerah
- Perumahan pejabat
Dan berikut adalah siteplan keseluruhan kota baru
Dengan adanya Kota baru tersebut diharapkan pusat kota baru di provinsi Lampung bepindah ke kawasan tersebut. Kota yang terencana ini akan terintegrasi dengan kawasan sekitarnya sehingga tidak berdiri sendiri. Selain itu dengan adanya kota tersebut maka akan dapat mengurangi kepadatan yang ada di kota Bandar Lampung. Perencanaan pembangunan kota baru ini sangat timpang dengan perencanaan yang ad di pinggiran kawasan pesisir. Di pinggiran kawasan pesisir prasarana penunjang sangat minim dan hampir tidak mendukung aktifitas yang ada di kawasan tersebut.
Di provinsi Lampung terutama kota kawasan pesisir yang terletak jauh dari perkotaan Prasarana yang ada di kawasan tesebut sangat meprihatinkan. Banyak ketimpangan pembangunan anta ra di pusat kota dan dipesisir kota. Salah satu contoh dikawasan pantai Mutun di Kabupaten Pesawaran dan di Pantai Teluk Kiluan di Kabupaten Tanggamus. Di masing-masing kawasan tersebut akses jalanya sangat jelek dan tidak layak. Selain itu prasaran listrik juga belum cukup terpenuhi karena banyak juga rumah warga yang memakai panel surya untuk mendapatkan sumber listrik dalam sehari-harinya.Untuk Teluk Kiluan sendiri prasarananya lebih memprihatinkan daripada pantai mutun padahal kawasan tersebut memiliki kawasan wisata yang sangat baik untuk dikembangkan. Bahkan untuk ke kelurahan penduduk daripada naik jalur darat kebanyakan mereka naik perahu ke kelurahan yang ditempatinya.
Kapal Transport Jalan menuju lokasi
Sumber:
BAPPEDA PROVINSI LAMPUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar